Kiat Lulus Uji
Kompetensi Guru
Uji Kompetensi Guru
(UKG) telah digelar. UKG bagi guru yang sudah bersertifikat dilaksanakan tahun
2012 dan bagi guru yang belum bersertifikat dilaksanakan tahun 2013. Banyak
pihak yang menolak UKG. Biarlah para pemimpin kita saling beradu argumen untuk
mencari solusi terbaik. Kita sebagai guru sebaiknya tetap siap melaksanakan
program pemerintah yang bertujuan memajukan pendidikan ini.
Dalam buku pedoman
UKG dijelaskan bahwa Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan untuk pemetaan kompetensi,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point Penilaian Kinerja Guru (PKG). Program
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan penilaian kinerja guru wajib
dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsional guru. Melihat peran strategis UKG, kita perlu mempersiapkan
diri agar lulus UKG.
Batas kelulusan UKG
adalah nilai 70. Batas nilai ini memang termasuk tinggi dibandingkan passing grade Uji Kompetensi
Awal (UKA) untuk dapat mengikuti PLPG dalam proses sertifikasi guru adalah
nilai 30,0.
Penulis merasa bersyukur karena telah mengikuti UKG dan mendapat nilai di atas batas nilai
kelulusan (> 70). Beberapa rekan guru memberi ucapan selamat, bahkan ada yang minta syukuran. Terimakasih
pada rekan-rekan atas ucapan selamatnya sebagai wujud ikut senang atas
keberhasilan ini!
Rata-rata nilai UKG
sangat rendah. Rata-rata nasional nilai
UKG gelombang pertama untuk guru kelas
SD adalah 40,87. Di Pulau Jawa, di tiap kabupaten/kota hanya beberapa kecamatan terdapat guru (SD) yang lulus UKG.Di luar Jawa, beberapa provinsi tidak terdapat satupun guru (SD) yang lulus UKG. Berdasar kenyataan tersebut, penulis ingin berbagi pengalaman
dalam mengikuti UKG. Sesuai dengan
pengalaman yang telah dialami penulis, uraian berikut adalah tentang UKG untuk
guru kelas SD yang dilaksanakan secara online. Semoga tulisan ini bermanfaat
terutama bagi rekan guru yang belum mengikuti UKG!
Uji kompetensi guru
dilaksanakan dengan dua cara yaitu sistem online dan sistem manual (paper
pencil test). Pelaksanaan UKG pada umumnya menggunakan sistem online.
Sistem manual hanya bagi kabupaten/kota yang tidak memiliki perangkat yang
memenuhi persyaratan sistem online.
Uji kompetensi
guru online
dilaksanakan di tempat uji kompetensi guru yang telah ditetapkan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota
sesuai dengan persyaratan dan telah diverifikasi oleh LPMP. Penulis
melaksanakan UKG online di SPMN 7
Kebumen.
Tempat Uji
Kompetensi (TUK) berupa laboratoriun
komputer. Terdapat 20 unit komputer
peserta yang ditata seperti laboratorium komputer pada umumnya. Satu komputer
operator yang dilengkapi proyektor . selain itu, terdapat server yang terkoneksi dalam jaringan LAN
(pakai kabel, bukan WiFi).
Petugas yang
memfasilitasi pelaksanaan UKG di SMPN 7 Kebumen ada 3 orang. Sebelum UKG
dimulai, petugas memberikan informasi tentang apa yang harus kita kerjakan dan
apa yang tidak boleh. Kita dapat menanyakan bahkan minta bantuan petugas dalam melakukan login dan mengisi perbaikan data individu serta masalah teknis lainnya. Tapi ingat, kita tidak
boleh menanyakan jawaban atau hal lain berkaitan dengan soal lho! Kalau hal itu ditanyakan paling cuma dikasih senyum manis.
Soal UKG ternyata gampang-gampang susah. Soal mudah karena
yang ditanyakan sekitar konsep dasar. Soal sulit ketika soal menuntut kita
menganalisa berdasarkan pemahaman konsep. Ada
pula soal yang membosankan karena menggunakan wacana sangat panjang dan meminta
kita menganalisa jenis wacana tersebut. Soal apa itu? Ya, soal bahasa indonesia.
Soal UKG tidak sesuai kisi-kisi. Lebih tepatnya: beberapa
soal tidak sesuai kisi-kisi dan beberapa kisi-kisi tidak ada soalnya. Soal UKG
yang tidak sesuai kisi-kisi ini sebenarnya lebih mudah daripada sesuai
kisi-kisi. Kisi-kisi yang dirasa sulit bahkan mencari sumbernya materinya-pun
sulit misalnya “Mengidentifikasi
batas-batas kepulauan yang rawan dicaplok oleh negara tetangga dan cara
menanggulanginya”. Soal yang keluar yang diperkirakan untuk kisi-kisi ini
adalah tentang selat di Indonesia.
Lebih mudah kan?
Soal UKG pada dasarnya menanyakan sekitar apa yang kita
laksanakan sehari-hari dalam melaksanakan tugas sesuai jenis profesi kita.
Dapat dikatakan bahwa belajar untuk mengahadapi UKG sebearnya sudah kita
lakukan setiap hari melalui kegiatan mengajar.
Karena profesi guru SD adalah guru kelas, soal UKG meliputi kompetensi
pedagogik dan profesional untuk guru kelas 1 s.d. kelas 6. Guru yang pernah
mengalami mengajar di setiap jenjang kelas tersebut, tentunya memiliki
kesempatan lebih banyak untuk belajar secara tidak langsung dalam menghadapi
UKG. Jika setiap mengajar kita selalu
memahami konsep materi ajar, metode pembelajaran, dan teknik penilaiannya,
insya Allah kita dapat mengerjakan soal UKG dengan baik.
Hal yang bikin dongkol, ternyata ada beberapa soal yang
salah. Beberapa rekan yang lulus UKG juga mengatakan hal yang sama. Kesalahan
soal jelas terlihat pada materi matematika karena matematika ilmu pasti
sehingga mudah ditebak letak kesalahannya. Kesalahan meliputi: salah ketik,
tidak ada jawaban yang benar, dan soal yang tidak konsisten antara yang
diketahui dan yang ditanyakan. Kesalahan soal kita maklumi saja, soal Ujian
Nasional (UN) tahun lalu saja ada yang salah apalagi soal UKG yang jumlahnya banyak.
Berdasar uraian di atas dan pengalaman mengikuti UKG,
penulis mempunyai beberapa kiat untuk lulus UKG:
- Pelajari hal yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan profesional sebagai guru kelas I s.d. VI. Sebaiknya kita pelajari dari kelas I s.d. VI. Kalau tidak mungkin, cukup dari kelas I s.d. VI. Soal UKG yang menyangkut kelas I adalah materi pedagogik. Materi pedagogik dan profesional untuk kelas IV s.d. VI. Belajar yang tepat sebenarnya dilakukan saat kita melaksanakan tugas PBM mulai dari merencanakan sampai mengevaluasi. Setiap kali kita mengajar, pelajari dengan cermat semua konsep materi ajar, strategi, metode, media, dan teknik penilaiannya! Dengan demikian tidak perlu belajar khusus untuk menghadapi UKG. Belajar secara khusus untuk menghadapi UKG dirasa tidak efektif. Belajar untuk memahami konsep itu butuh proses mulai dari tahu, analisis, sintesis, evaluasi, sampai kreatifitas. Kuliah S1 PGSD selama 4 tahun saja belum tentu menguasai semua konsep dasar materi pelajaran SD berikut MMP-nya, apalagi belajar dengan waktu beberapa minggu. Seandainya kita ingin sekedar mengingat kembali, sebaiknya pelajari materi dari kelas I s.d. VI. Kalau tidak mungkin, cukup dari kelas IV s.d. VI. Soal UKG yang menyangkut kelas I adalah materi pedagogik. Materi pedagogik dan profesional untuk kelas IV s.d. VI.
- Jangan hanya belajar berdasar kisi-kisi soal. Soal UKG memuat materi yang seharusnya dipahami guru sesuai profesinya, tidak sekedar apa yang tercantum dalam kisi-kisi
- Persiapan fisik dan mental. Mengingat cakupan materi soal UKG sangat luas, sebaiknya malam hari sebelum UKG kita istirahat yang cukup. Jangan belajar menjelang ujian! Belajar menjelang ujian justru membuat otak kita lelah sehingga kemampuan mengingat dan bernalar menjadi berkurang.
- Konsentrasi saat mengerjakan soal. Kita tidak perlu menanyakan jawaban pada rekan sebelah. Menanyakan jawaban justru membuat kita ragu, dan mungkin juga rekan kita asal menjawab karena sedang sibuk sendiri.
- Atur waktu dengan baik. Usahakan membaca soal dan berfikir cepat! Tentukan jawaban dengan cepat untuk soal yang mudah sehingga tersedia waktu yang cukup untuk soal yang perlu menghitung atau menggunakan wacana panjang. Jawablah semua soal walupun ragu! Tulis nomor soal yang masih ragu sehingga kalau masih ada waktu dapat kita cek kembali.
- Jawablah semua soal. Jawablah semua soal walaupun soal salah! Soal yang salah dapat kita perkirakan kemungkinan letak kesalahannya.
- Doa. Kita hanya bisa berusaha, yang menentukan hanyalah Tuhan. Doa membuat kita tenang sehingga dapat mengerjakan soal dengan konsentrasi.
Sumber
BPSDMPK-PMP. 2012. Pedoman Uji kompetensi Guru (UKG). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
________________ . 2012. Diklat
Pasca UKA. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
________________ . 2012. Materi TOT
Uji kompetensi Guru (UKG) Online. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
LPMP-Jawa Tengah. 2012. Uji Kompetensi Guru (UKG) Online. Semarang: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar