Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas
tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini,
secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi
atau lembaga yang dipimpin, tentunya berdampak kepada mutu
pendidikan yang didapatkan murid. Paparan berikut menguraikan tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan sumber Modul
Pendidikan Guru Penggerak.
Ketika
kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari
yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan,
kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema
etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:
- Individu lawan masyarakat
(individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa
kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan
(truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka
panjang (short term vs long term)
Perbedaan Dilema
Etika dan Bujukan Moral
Dilema Etika (benar vs benar) situasi yang
terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan
secara moral benar tetapi bertentangan. Bujukan Moral (benar vs salah) Situasi yang
terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.
Nilai-nilai atau
prinsip-prinsip yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu
keputusan yang mengandung unsur dilema etika, sebagai berikut.
1. Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
2. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
3. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda
Etika tentunya bersifat relatif dan
bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku.
Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah
yang paling sering dikenali dan digunakan. Ada tiga prinsip yang dapat membantu dalam
menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia
saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Agar kita dapat mengambil keputusan dengan tepat, berikut
disajikan Sembilan Langkah Pengambilan Keputusan.
1.
Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam
situasi ini.
Kalau kita terlalu berlebihan dalam menerapkan
langkah ini, dapat membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek
moral, sehingga kita akan mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil
pun. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan
tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika lagi.
2.
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua
seharusnya merasa terpanggil.
3.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema
etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor
pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa
menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan
tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis
terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang.
4.
Pengujian benar atau salah
- Uji
Legal
Pilihannya menjadi membuat keputusan yang
mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral.
- Uji
Regulasi/Standar Profesional
Bila dilema etika tidak memiliki aspek
pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode
etik. Anda mungkin tidak dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi
Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda.
- Uji
Intuisi
Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan
intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah
tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai.
- Uji
Halaman Depan Koran
Jika keputusan yang ada hubungannya dengan ranah
pribadi dipublikasikan pada halaman depan dari koran atau medsos dan kita
merasa tidak nyaman berarti kita sedang menghadapi dilema etika.
- Uji
Panutan/Idola
Kita membayangkan apa yang
akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil.
Yang perlu dicermati
dari beberapa uji keputusan di atas, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip
pengambilan keputusan yaitu:
·
Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based
Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang
prinsip-prinsip yang mendalam.
·
Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir
berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil
akhir.
·
Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis
rasa peduli (Care-Based Thinking), di mana ini berhubungan dengan golden
rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
Bila situasi dilema
etika yang kita hadapi, gagal di salah satu atau bahkan lebih dari satu uji
keputusan tersebut, sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang
membahayakan atau merugikan, karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi dilema
moral, namun bujukan moral.
5.
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
Dari keempat paradigma
berikut ini, identifikasi paradigma mana yang terjadi di situasi ini?
·
Individu lawan masyarakat (individual vs community)
·
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
·
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
·
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Penting mengidentifikasi
paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman
pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua
nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
6.
Melakukan Prinsip Resolusi
Dari 3 prinsip
penyelesaian dilema di bawah ini, mana yang akan sesuai?
o
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
o
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
o
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7.
Investigasi Opsi Trilema
Mencari opsi yang ada
di antara 2 opsi. Mungkin akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan
tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan
menyelesaikan masalah.
8.
Buat Keputusan
Pada akhirnya kita harus
membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.
9.
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Ketika keputusan sudah
diambil, refleksikan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi
kasus-kasus selanjutnya.