Jumat, 30 November 2012

Kiat Lulus Uji Kompetensi Guru



Kiat Lulus Uji Kompetensi Guru

       Uji Kompetensi Guru (UKG) telah digelar. UKG bagi guru yang sudah bersertifikat dilaksanakan tahun 2012 dan bagi guru yang belum bersertifikat dilaksanakan tahun 2013. Banyak pihak yang menolak UKG. Biarlah para pemimpin kita saling beradu argumen untuk mencari solusi terbaik. Kita sebagai guru sebaiknya tetap siap melaksanakan program pemerintah yang bertujuan memajukan pendidikan ini.
        Dalam buku pedoman UKG dijelaskan bahwa Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan untuk pemetaan kompetensi, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point  Penilaian Kinerja Guru (PKG). Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan penilaian kinerja guru wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Melihat peran strategis UKG, kita perlu mempersiapkan diri agar lulus UKG.
        Batas kelulusan UKG  adalah nilai 70. Batas nilai ini memang termasuk tinggi dibandingkan passing grade Uji Kompetensi Awal (UKA) untuk dapat mengikuti PLPG dalam proses sertifikasi guru adalah nilai 30,0.
        Penulis merasa bersyukur karena telah mengikuti UKG  dan mendapat nilai di atas batas nilai kelulusan (> 70). Beberapa rekan guru memberi ucapan selamat,   bahkan ada yang minta syukuran. Terimakasih pada rekan-rekan atas ucapan selamatnya sebagai wujud ikut senang atas keberhasilan ini!
        Rata-rata nilai UKG sangat rendah. Rata-rata  nasional nilai UKG gelombang pertama untuk  guru kelas SD adalah 40,87. Di Pulau Jawa, di tiap kabupaten/kota hanya beberapa kecamatan terdapat guru (SD) yang lulus UKG.Di luar Jawa, beberapa provinsi tidak terdapat satupun guru (SD) yang lulus UKG. Berdasar kenyataan tersebut, penulis ingin berbagi pengalaman dalam mengikuti UKG.  Sesuai dengan pengalaman yang telah dialami penulis, uraian berikut adalah tentang UKG untuk guru kelas SD  yang dilaksanakan secara online. Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi rekan guru yang belum mengikuti UKG!
        Uji kompetensi guru dilaksanakan dengan dua cara yaitu sistem online dan sistem manual (paper pencil test). Pelaksanaan UKG pada umumnya menggunakan sistem online. Sistem manual hanya bagi kabupaten/kota yang tidak memiliki perangkat yang memenuhi persyaratan sistem online.
      Uji kompetensi guru  online dilaksanakan di tempat uji kompetensi guru yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan persyaratan dan telah diverifikasi oleh LPMP. Penulis melaksanakan UKG online di SPMN 7 Kebumen.
      Tempat Uji Kompetensi  (TUK) berupa laboratoriun komputer.  Terdapat 20 unit komputer peserta yang ditata seperti laboratorium komputer pada umumnya. Satu komputer operator yang dilengkapi proyektor . selain itu, terdapat  server yang terkoneksi dalam jaringan LAN (pakai kabel, bukan WiFi).
        Petugas yang memfasilitasi pelaksanaan UKG di SMPN 7 Kebumen ada 3 orang. Sebelum UKG dimulai, petugas memberikan informasi tentang apa yang harus kita kerjakan dan apa yang tidak boleh. Kita dapat menanyakan bahkan minta bantuan petugas  dalam melakukan login dan mengisi perbaikan data individu serta  masalah teknis lainnya. Tapi ingat, kita tidak boleh menanyakan jawaban atau hal lain berkaitan dengan  soal lho! Kalau hal itu  ditanyakan paling  cuma dikasih senyum  manis.
        Soal UKG ternyata gampang-gampang susah. Soal mudah karena yang ditanyakan sekitar konsep dasar. Soal sulit ketika soal menuntut kita menganalisa berdasarkan pemahaman konsep. Ada pula soal yang membosankan karena menggunakan wacana sangat panjang dan meminta kita menganalisa jenis wacana tersebut. Soal apa itu? Ya,  soal bahasa indonesia.
        Soal UKG tidak sesuai kisi-kisi. Lebih tepatnya: beberapa soal tidak sesuai kisi-kisi dan beberapa kisi-kisi tidak ada soalnya. Soal UKG yang tidak sesuai kisi-kisi ini sebenarnya lebih mudah daripada sesuai kisi-kisi. Kisi-kisi yang dirasa sulit bahkan mencari sumbernya materinya-pun sulit  misalnya “Mengidentifikasi batas-batas kepulauan yang rawan dicaplok oleh negara tetangga dan cara menanggulanginya”. Soal yang keluar yang diperkirakan untuk kisi-kisi ini adalah tentang selat di Indonesia. Lebih mudah kan?
        Soal UKG pada dasarnya menanyakan sekitar apa yang kita laksanakan sehari-hari dalam melaksanakan tugas sesuai jenis profesi kita. Dapat dikatakan bahwa belajar untuk mengahadapi UKG sebearnya sudah kita lakukan setiap hari melalui kegiatan mengajar.  Karena profesi guru SD adalah guru kelas, soal UKG meliputi kompetensi pedagogik dan profesional untuk guru kelas 1 s.d. kelas 6. Guru yang pernah mengalami mengajar di setiap jenjang kelas tersebut, tentunya memiliki kesempatan lebih banyak untuk belajar secara tidak langsung dalam menghadapi UKG.  Jika setiap mengajar kita selalu memahami konsep materi ajar, metode pembelajaran, dan teknik penilaiannya, insya Allah kita dapat mengerjakan soal UKG dengan baik.
         Hal yang bikin dongkol, ternyata ada beberapa soal yang salah. Beberapa rekan yang lulus UKG juga mengatakan hal yang sama. Kesalahan soal jelas terlihat pada materi matematika karena matematika ilmu pasti sehingga mudah ditebak letak kesalahannya. Kesalahan meliputi: salah ketik, tidak ada jawaban yang benar, dan soal yang tidak konsisten antara yang diketahui dan yang ditanyakan. Kesalahan soal kita maklumi saja, soal Ujian Nasional (UN) tahun lalu saja ada yang salah apalagi soal UKG yang  jumlahnya banyak.
        Berdasar uraian di atas dan pengalaman mengikuti UKG, penulis mempunyai beberapa kiat untuk lulus UKG:
  1. Pelajari hal yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan profesional sebagai guru kelas I s.d. VI. Sebaiknya kita pelajari dari kelas I s.d. VI. Kalau tidak mungkin, cukup dari kelas I s.d. VI. Soal UKG yang menyangkut kelas I adalah materi pedagogik. Materi pedagogik dan profesional untuk kelas IV s.d. VI. Belajar yang tepat sebenarnya dilakukan saat kita melaksanakan tugas PBM mulai dari merencanakan sampai mengevaluasi. Setiap kali kita mengajar, pelajari dengan cermat semua konsep materi ajar, strategi, metode, media, dan teknik penilaiannya! Dengan demikian tidak perlu belajar khusus untuk menghadapi UKG. Belajar secara khusus untuk menghadapi UKG dirasa tidak efektif. Belajar untuk memahami konsep itu butuh proses mulai dari tahu, analisis, sintesis, evaluasi, sampai kreatifitas. Kuliah S1 PGSD selama 4 tahun saja belum tentu menguasai semua konsep dasar materi pelajaran SD berikut MMP-nya, apalagi  belajar dengan waktu beberapa minggu. Seandainya kita ingin sekedar mengingat kembali, sebaiknya pelajari materi dari kelas I s.d. VI. Kalau tidak mungkin, cukup dari kelas IV s.d. VI. Soal UKG yang menyangkut kelas I adalah materi pedagogik. Materi pedagogik dan profesional untuk kelas IV s.d. VI.
  2. Jangan hanya belajar berdasar  kisi-kisi soal. Soal UKG memuat materi yang seharusnya dipahami guru sesuai profesinya,  tidak sekedar apa yang tercantum dalam kisi-kisi
  3. Persiapan fisik dan mental. Mengingat cakupan materi soal UKG sangat luas, sebaiknya malam hari sebelum UKG kita istirahat yang cukup. Jangan belajar menjelang ujian! Belajar menjelang ujian justru membuat otak kita lelah sehingga kemampuan mengingat dan bernalar menjadi berkurang.
  4. Konsentrasi saat mengerjakan soal. Kita tidak perlu menanyakan jawaban pada rekan sebelah. Menanyakan jawaban justru membuat kita ragu, dan mungkin juga rekan kita asal menjawab karena sedang sibuk sendiri.
  5. Atur waktu dengan baik. Usahakan membaca soal dan berfikir cepat! Tentukan jawaban dengan cepat untuk soal yang mudah  sehingga tersedia waktu yang cukup untuk soal yang perlu  menghitung atau menggunakan wacana panjang. Jawablah semua soal walupun ragu! Tulis nomor soal yang masih ragu sehingga kalau masih ada waktu dapat kita cek kembali.
  6. Jawablah semua soal. Jawablah semua soal walaupun soal salah! Soal yang salah dapat kita perkirakan kemungkinan letak kesalahannya. 
  7. Doa. Kita hanya bisa berusaha, yang menentukan hanyalah Tuhan. Doa membuat kita tenang sehingga dapat mengerjakan soal dengan konsentrasi.
 Sumber
BPSDMPK-PMP. 2012. Pedoman Uji kompetensi Guru (UKG). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
________________ . 2012. Diklat Pasca UKA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
________________ . 2012. Materi TOT Uji kompetensi Guru (UKG) Online. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
LPMP-Jawa Tengah. 2012. Uji Kompetensi Guru (UKG) Online. Semarang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rabu, 02 Mei 2012

Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Gambar


Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Gambar
           Mengajar materi pemecahan masalah Matematika pada anak usia SD memang susah karena taraf perkembangan berfikirnya masih semi konkret (Piaget) atau tahap gambar bayangan /iconic (Bruner). Sebagai pendidik, kita berupaya agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Salah satu caranya dengan mengolah soal menjadi gambar. Mengapa dengan gambar dan tidak menggunakan rumus? Karena taraf perkembangan siswa yang masih semi konkret sehingga belum mampu memahami simbol-simbol abstrak. Gambar dimaksudkan untuk memanipulasi simbol-simbol abstrak menjadi semi konkrit. Berikut adalah contoh menyelasaikan masalah maematika mengunakan gambar.

Soal:  Harga dua buah penggaris dan tiga buah pulpen Rp13.000,00. Harga tiga buah penggaris dan dua buah pulpen   Rp12.000,00. Berapa harga masing-masing sebuah?
 
Jawaban dengan ilustrasi gambar:

Apa yang diketahui dalam soal kita ilustrasikan dalam gambar:


  
Gambar kita rubah posisinya menjadi seperti gambar di bawah ini:

Kita kelompokkan dan diberi tanda sehingga siswa memahami bahwa harga 1 buah penggaris dan 1 buah pulpen adalah Rp 5.000,00



Setelah diketahui harga satu pasang ( 1 penggaris dan 1 pulpen ) adalah Rp 5.000,00  kita dapat menentukan harga masing-masing

Menentukan harga 1 buah pulpen
Diketahui bahwa harga dua buah penggaris dan tiga buah pulpen harganya Rp13.000,00
Dapat digambarkan sebagai berikut:



Gambar tersebut kita kelompokkan berdasarkan pemahaman sebelumnya:



Anak-anak sebaiknya diajak untuk menyimpulkan sendiri bagaimana cara menentukan harga 1 buah pulpen berdasarkan gambar di atas.

Menentukan harga 1 buah penggaris
Diketahui bahwa harga tiga buah penggaris dan dua buah pulpen   Rp11.000,00
Dapat digambarkan sebagai berikut:



Gambar tersebut kita kelompokkan berdasarkan pemahaman sebelumnya:



         Anak-anak kembali diajak untuk menyimpulkan sendiri bagaimana cara menentukan harga 1 buah penggaris berdasarkan gambar di atas.
         Dari uraian di atas telah dapat dipahami dan siswa dapat menentukan bahwa harga 1 buah pulpen Rp 3.000,00 dan harga 1 buah penggris Rp 2.000,00
         Apakah langkah ini sudah selesai? Kita harus membiasakan siswa agar setiap mengerjakan soal pemecahan masalah perlu memeriksa kembali sehingga yakin jawabannya benar. Ada  4 tahap pokok atau penting dalam memecahkan masalah menurut George Polya (1945) dalam bukunya  berjudul “How to Solve It”.  Keempat langkah tersebut adalah:
  1. Memahami soal/masalah - selengkap mungkin.
  2. Memilih rencana penyelesaian
  3. Menerapkan rencana tadi
  4. Memeriksa jawaban
        Apakah jawaban sudah benar, lengkap, jelas dan argumentative (beralasan). Untuk dapat melakukan  tahap 4 dengan baik, maka perlu latihan mengenai:
  1. memeriksa penyelesaian/jawaban (mengetes atau mengujicoba jawaban),
  2. memeriksa apakah jawaban yang diperolah masuk akal,
  3. memeriksa pekerjaan, adakah yang perhitungan atau analisis yang salah,
  4. memeriksa pekerjaan, adakah yang kurang lengkap atau kurang jelas.
          (George Polya  dalam Sumardyono)

          Siswa seringkali terjebak pada tahap 3 saja, sering melupakan tahap 4 dan mengabaikan tahap 1 dan tahap 2.

Untuk memeriksa kembali jawaban, kita cocokkan jawan dengan soal:

Apakah harga 2 buah penggaris dan tiga buah pulpen Rp13.000,00?


Apakah harga tiga buah penggaris dan dua buah pulpen   Rp12.000,00?



         Setelah diperiksa kembali dan didapatkan jawaban benar, baru dinyatakan bahwa harga sebuah penggaris Rp 2.000,00 dan harga sebuah pulpen Rp 3.000,00

       Soal pemecahan masalah matematika terdiri dari berbagai jenis variasi berkaitan dengan tingkat kesulitan, jenis operasi hitung dalam satu soal dan kombinasinya. Upaya agar siswa dapat mengerjakan soal pemecahan masalah matematika dengan benar tentu harus banyak berlatih dengan berbagai soal.  Guru harus kraeatif menyusun soal dalam berbagai kombinasi. Setelah siswa memahami pemecahan masalah menggunakan soal dan penjelasan di atas, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal lain yang variasi/kombinasinya berbeda tetapi masih sejenis.

Contoh soal:
Harga dua buah jeruk dan tiga buah apel Rp 23.000,00. Harga 1 buah jeruk dan 2 buah apel Rp 14.000,00.  Berapa harga masing-masing per-buah?

       Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para guru SD pada khususnya dan para pendidik pada umumnya.


                               
Pustaka
Suryabrata sumardi.2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sumardyono. 2008. Tahapan dan Strategi Memecahkan Masalah Matematika. Yogyakarta: PPPPTK



Penulis
Tejo Wahyono
Guru SDN 1 Kemujan
Diklat guru matematika yang pernah diikuti: 
  • TOT Guru Pemandu Matematika (Seleksi LPMP Jateng)
  • Diklat Guru Pemandu Matematika Jenjang Dasar Tingkat Nasional  (P4TK Matematika)
  • Diklat Guru Pemandu Matematika Jenjang Lanjut Tingkat Nasional  (P4TK Matematika)