Sabtu, 31 Oktober 2009

PEMBELAJARAN TERPADU MELALUI STUDI WISATA

PEMBELAJARAN TERPADU MELALUI STUDI WISATA

        Study Tour atau Studi Wisata merupakan kegiatan pendidikan di Sekolah Dasar yang biasanya diadakan pada tengah tengah semester 1. Kegiatan ini dapat dirancang sebagai salah satu kegiatan pembelajaran yang bermakna sesuai Standar Kompetensi –Kompetensi Dasar (SK-KD) yang ada, tidak sekedar sebagai renyegaran/refresing.
        Melalui kegiatan Studi Wisata siswa akan mendapatkan pengetahuan bermakna melalui pengamatan langsung terhadap obyek pembelajaran melalui kegiatan yang menyenangkan. Pengalaman belajar akan diperoleh siswa melalui proses pengamatan langsung kepada objek-objek yang berkaitan dengan materi ajar yang dapat dilihat atau ditemui selama kegiatan.
Agar kegiatan Studi Wisata menjadi kegiatan pembelajaran yang bermakna, guru harus merancang rencana pembelajaran dengan kegiatan yang sesuai dengan obyek wisata dan materi ajar pada kelas/semester yang sedang berjalan.
        Metode pengajaran terpadu (pengajaran unit) dipandang sesuai dilihat dari pendekatan DAP (Developmentally Appropriate Practice), karena melalui pengajaran ini keunikan atau keragaman dan berbagai tingkatan perkembangan peserta didik dapat diakomodasikan. Pengajaran menjadi bisa lebih terbuka dan tersedianya berbagai kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan melalui kegiatan bermakna.
        Pengajaran unit lebih dikenal dengan istilah unit teaching merupakan pembelajaran yang mengarahkan kegiatan peserta didik pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu secara bersama-sama. Metode pengajaran unit didefinisikan sebagai cara penyajian pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Dalam perkembangan dewasa ini pengajaran unit sering disebut sebagai pembelajaran berkorelasi atau pembelajaran terpadu
        Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan Studi Wisata sebagai kegiatan pembelajaran terpadu. Beberapa keuntungan studi wisata sebagai pembelajaran terpadu antara lain:
  1. Memperkenalkan siswa kepada objek wisata tertentu yang berkaitan dengan bidang ilmu tertentu
  2. Kegiatan pembelajaran melalui metode langsung berupa pengamatan langsung terhadap objek atau sumber belajar akan membawa kesan yang utuh dan mendalam mengenai materi ajar
  3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan yang lain dari yang biasanya berlangsung di sekolah
  4. Mengajarkan siswa untuk berinteraksi langsung pada lingkungan sebagai sumber belajar
  5. Membawa siswa dan guru untuk berekreasi sambil mencari ilmu
       Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran terpadu yang direncanakan dan dilaksanakan masing-masing atau bersama-sama oleh guru kelas/guru bidang studi. Keterpaduan yang diharapkan dapat terjadi dalam hal antar materi ajar, antar sub mata pelajran, dan antar mata pelajaran. Keterpaduan yang mudah didapatkan pada umumnya antar mata pelajaran, maksudnya melalui obyek wisata tertentu dapat diperoleh pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu. Misalnya pada Studi Wisata siswa kelas V semester 1 SD Negeri 1 Banyuroto ke Benteng Vander Wijk, Goa Jati Jajara, dan sirkus Lumba-lumba. Beberapa kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi–Kompetensi Dasar (SK-KD) pada beberapa mata pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Matematika
    Kompetensi Dasar: 2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan.
     Kegiatan Pembelajaran: Menentukan rata-rata kecepatan bus wisata

b. IPA
     Kompetensi Dasar:  3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan  untuk mempertahankan  hidup
     Kegiatan Pembelajaran: Mengidentifikasi ciri khusus dari lumba-lumba, beruang madu, dan kucing air terkait dengan penyesuaian diri hewan tersebut dengan habitatnya untuk mempertahankan hidup

c.IPS
     Kompetensi Dasar: 1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas /globe dan media lainnya
    Kegiatan Pembelajaran: Mengidentifikasi kenampakan alam dan buatan yang dilihatnya sepanjang perjalanan dan obyek wisata yang dikunjungi

d. Bahasa Indonesia
     Kompetensi Dasar: 4.4. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan
Kegiatan Pembelajaran: Menulis karangan berdasarkan pengalamannya dalam mengikuti kagiatan studi wisata